Minggu, 05 Juni 2011

Belajar Manajemen Pemasaran

Membuat Rencana Pemasaran

Membuat rencana pemasaran tidak perlu panjang dan tidak perlu biaya banyak untuk menyelesaikannya. Rencana Pemasaran dapat menjadi bagian dari rencana bisnis Anda secara keseluruhan . Jika Anda menganggapnya sebagai “peta jalan” Anda yang akan memberikan petunjuk rinci tentang cara untuk mencapai tujuan pemasaran Anda.
Dalam membuat rencana pemasaran sangat penting untuk melakukan penelitian sebelum memutuskan rencana pemasaran yang akan dilaksanakan. Sebuah rencana pemasaran yang menyeluruh dan detail tenntang apa yang ingin Anda capai akan membantu dalam mencapai tujuan Anda.

Sebuah rencana pemasaran akan mencapai tujuan sebagai berikut:
• Memungkinkan perusahaan untuk melihat secara internal dalam rangka untuk memahami dampak dan hasil keputusan pemasaran masa lalu.
• Melengkapi perusahaan untuk melihat eksternal dalam rangka untuk memahami pasar bahwa target dan kompetisi di ruang tersebut.
• Menetapkan tujuan masa depan dan memberikan arahan untuk inisiatif pemasaran mendatang.

Cakupan yang ada pada Rencana Pemasaran

1. Ringkasan dan Pendahuluan
Ringkasan dan pengenalan adalah gambaran singkat dari pokok-pokok rencana. Ini harus menjadi sinopsis dari apa yang Anda lakukan, apa yang Anda rencanakan untuk lakukan, dan bagaimana Anda akan ke sana.

2. Tujuan Pemasaran
Bagian ini akan mendefinisikan tujuan pemasaran Anda. Tujuan ini harus didasarkan pada pemahaman Anda kekuatan dan kelemahan, dan lingkungan bisnis di mana Anda beroperasi masuk Mereka juga harus dikaitkan dengan strategi bisnis Anda secara keseluruhan. Ini tidak biasa dan sering bermanfaat untuk fokus pada segmen sasaran spesifik yang Anda akan pemasaran.

3. Analisis Situasi
rincian analisis situasi Anda konteks untuk upaya pemasaran Anda. Dalam bagian ini anda akan melihat dari dekat faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi strategi pemasaran Anda, ini disebut analisis SWOT. Analisis SWOT menggabungkan analisis eksternal dan internal untuk meringkas Anda Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

4.Target Pasar
Konsep pasar target adalah salah satu yang paling dasar, namun aspek yang paling penting dari pemasaran. Tidak ada hal seperti “satu pesan” cocok untuk semua pesan pemasaran. Tidak realistis untuk berpikir bahwa Anda dapat menarik semua orang. Menentukan target pasar atau segmentasi pasar Anda membantu Anda menentukan tempat untuk mengikat sumber daya dan apa jenis metode promosi dan pesan untuk digunakan.

5.Strategi
Strategi adalah langkah-langkah tindakan yang detail bagaimana variabel pemasaran produk, tempat harga, dan promosi digunakan untuk mencapai tujuan rencana dan strategi pemasaran secara keseluruhan.

6.Pelacakan dan Evaluasi
Bagian dari rencana Anda harus mencakup rencana dan prosedur untuk menelusuri setiap jenis kegiatan pemasaran yang Anda gunakan. Pelacakan membantu memantau efektivitas setiap kegiatan pemasaran dan terutama membantu dengan evaluasi program secara keseluruhan. Jika Anda tidak melacak Anda tidak pemasaran.

Riset Pemasaran Awal Strategi Pemasaran

Pemasaran sebuah produk akan berhasil jika dijalankan dengan strategi pemasaran yang baik. Di samping kelihaian seorang marketer di dalam menawarkan sebuah produk, perlu pula didukung langkah-langkah strategi pemasaran yang diterapkan di dalam menjual produk. Strategi pemasaran dilakukan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin dan pelanggan merasa puas membeli prosuk kita. Strategi pemasaran merupakan kegiatan yang sangat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Salah satu proses awal sebelum menetapkan sebuah strategi pemasaran adalah melakukan riset pemasaran.

Riset pemasaran merupakan input bagi pemilik usaha yang perlu ditindak lanjuti melalui proses-proses selanjutnya hingga akhirnya produk benar-benar siap diterima oleh pasar. Biasanya sebelum meluncurkan sebuah produk baru perlu dilakukan riset pemasaran ini.

Sesungguhnya riset pemasaran memegang peranan yang cukup penting bagi suksesnya sebuah di dalam meluncurkan produknya. Bagi Kelompok Usaha Kecil Dan Menengah hampir-hampir kosa kata ini tidak pernah masuk dalam kamus pemasaran produknya. Bagi sebagian yang lain Riset Pemasaran mungkin sudah dilakukan, hanya saja tidak secara khusus dilakukan melalui lembaga semisal Research and Development. Meski riset pemasaran ini akan di formalkan atau tidak, tidaklah terlalu penting, yang terpenting adalah sebelum meluncurkan produk ke pasar perlu di dahului dengan Riset Pemasaran yang akan menentukan strategi pemasaran apa yang akan dipakai.

Riset pemasaran akan memberikan data-data yang kita perlukan mengenai segmentasi, profil dan perilaku konsumen, apresiasi terhadap produk kita, dan banyak lagi hal lain yang menarik dan bermanfaat. Oleh karena itu, walaupun tidak semua dari kita pernah terlibat secara langsung dengan riset pemasaran, sedikitnya kita pasti pernah memanfaatkan data yang berasal dari riset pemasaran yang berkorelasi terhadap produk kita.

Sebagian pengusaha memasarkan produk hanya berdasar interpretasinya sendiri , begitu mereka menemukan “ide cemerlang”, tanpa melakukan riset pasar mereka langsung merealisasikan ide mereka. Masalah sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen itu perkara nanti, padahal produk tersebut tidak dibutuhkan oleh pasar. Yang lebih parah, sudah tidak memakai riset, langsung diproduksi dalam skala besar tanpa tes dan ukur terlebih dahulu. Alasannya sangat klasik, supaya cepet untung gedhe. Alhasil bukan untung yang di dapat tetapi malah buntung yang diterima.

Cara Melakukan Riset Pemasaran
Jika memang riset pasar memegang peranan yang penting di dalam kesuksesan bisnis kita, Lantas bagaimana cara melakukan Riset pemasaran? Ada tiga metode riset pemasaran yang cukup poluler yang biasa diterapkan untuk mengetahui apakah produk bisa diterima di pasaran atau tidak.

1. Kuesioner.
Metode riset pemasaran kuisioner bisa dilakukan dengan survei kertas (wawancara langsung) atau online. Pada umumnya, kuesioner lebih berpeluang dijawab jika ada insentifnya (yakni imbalan).

2. Grup Fokus.
Grup fokus adalah metode riset pemasaran dengan mengunakan grup kecil konsumen yang dikumpulkan dibawah arahan seorang moderator, sementara para peneliti merekam dan mencatat pengamatan mereka atas respon, reaksi, dan komentar pelanggan. Peserta biasanya dibayar atas waktu mereka.
Berdasarkan pengalaman sepuluh responden dengan satu moderator dan tiga peneliti cukup efektif untuk metode riset pemasaran ini. Tapi hati-hati jika menggunakan metode riset pemasaran ini, jawaban yang diperoleh dari responden seringkali bias.

3. Survei.
Survei lebih singkat dibanding kuesioner, jadi tidak perlu imbalan. Survei secara online akan mendapat respon yang luar biasa jika metode riset pemasaran ini anda suguhkan secara positif. Melalui situs web anda, anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan (yang tidak mengganggu, sederhana, dan mudah dijawab) untuk memperoleh komentar dan saran dari pengunjung situs web, terutama para pembelanja.

Metode riset pemasaran tersebut merupakan cara yang dipakai kehendak pelanggan terhadap produk kita bukan kehendak kita terhadap produk. Jika hasil riset ternyata berbeda dengan produk yang kita miliki, kita yang harus menyesuaikan produk dengan kemauan dan kebutuhan pasar. Jangan memaksakan diri menjual produk yang tidak dibutuhkan pelanggan. Strategi pemasaran yang diputuskan setelah melalui sebuah riset pemasaran akan memudahkan marketer mencapai target pemasaran yang telah ditentukan. Silahkan pilih metode riset yang sesuai dengan bisnis anda.

Mengitung Besarnya Segmen Pasar

Segmen pasar yang tepat sangat penting agar usaha Anda bisa mencapai volume penjualan yang cukup besar dan memperoleh keuntungan, sehingga usaha Anda bisa bertahan dan maju. ‘Segmen yang tepat’ artinya segmen pasar itu bisa diukur secara kuantitas, mampu menghasilkan volume penjualan yang Anda targetkan, terjangkau oleh metode distribusi, serta sensitif terhadap program-program pemasaran yang Anda lakukan.

Untuk tahu seberapa besar segmen pasar yang bisa diraih, bisa dimulai dulu dari menghitung seberapa besar pasar keseluruhan yang ada. Sebab pasar yang bisa Anda garap pastilah hanya bagian kecil saja dari pasar keseluruhan ini. Ukuran segmen pasar Anda bisa ditelisik dengan menghitung:
• Besar pasar keseluruhan
• Besar pasar yang tertarik dengan produk Anda
• Besar pasar yang tersedia untuk distribusi produk Anda
• Besar pasar yang sudah membeli produk kompetitor Anda
• Besar pasar yang bisa dilayani oleh usaha Anda
• Besar pasar yang bisa Anda raih melalui iklan dan distribusi.

Sebagai contoh, besar pasar keseluruhan untuk produk filter pemurni air adalah 100 persen penduduk dunia, atau sekitar 5 miliar manusia. Sebab pada dasarnya setiap orang butuh air yang layak minum. Namun pasar yang tertarik produk filter air mungkin sekitar 3 miliar manusia, dan pasar yang terjangkau distribusi produk mungkin 2 miliar manusia. Namun ukuran pasar yang selama ini membeli produk filter air mungkin di bawah 700 juta orang.

Asumsikan Anda berencana menjual alat pemurni air ini di Indonesia, dan ditujukan kepada industri outdoor camping. Pasar yang bisa Anda layani mungkin hanya sekitar 1 juta konsumen potensial. Dari jumlah ini, Anda mungkin mampu menjangkau 50% saja dari para penyuka kemping yang tertarik membeli produk Anda.

Asumsikan Anda mampu membayar iklan ukuran sedang di 3 majalah nasional, di mana sekitar 50% atau 250 ribu calon konsumen jadi tahu produk Anda dan tertarik untuk membeli. Jika hanya 1 dari 4 orang yang tahu dan tertarik ini akhirya membeli, maka Anda punya potensi penjualan sebesar 62.500 unit filter air setiap tahun. Cukup lumayan, pikir Anda. Namun jika pembelian ulang alat itu 5 tahun sekali, Anda akan perlu mencari sebuah segmen baru yang bisa menghasilkan 62.500 pembeli setiap tahun, sekurangnya untuk 5 tahun ke depan, ketika grup pertama memulai lagi siklus pembeliannya.

Mencari segmen baru ini lebih sulit dibanding ketika mencari grup pertama, tapi bukan berarti mustahil. Di sinilah inovasi dan kreativitas Anda ditantang. Mungkin, Anda perlu memperluas jalur distribusi, meningkatkan iklan, atau mencari pasar yang belum terlayani, di luar Indonesia misalnya. Atau bisa juga mengembangkan jenis-jenis filter baru yang lebih sesuai untuk segmen khusus, misalnya filter air untuk tanah berkapur, untuk rumah sakit, hotel, kafe, dan sebagainya.

Mensinergikan Pilar-Pilar Pemasaran


Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk kita, diantaranya kita harus memetakan dengan baik target market yang akan dibidik. Target pasar yang terlalu luas akan membuat hasil pemasaran tidak akan maksimal. Setelah itu kita harus menerapkan strategi pemasaran yang baik dan efektif. Strategi pemasaran yang baik selalu didahului dengan riset pemasaran. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang tidak terlalu peduli dengan strategi pemasaran yang akan dilakukan.

Seperti halnya bisnis-bisnis lain, bisnis usaha kecil juga perlu memikirkan strategi pemasaran yang baik sehingga memiliki daya saing yang baik di pasar. Menurut TUNG DESEM WARINGIN strategi pemasaran yang baik harus mensinergikan 12 Pilar Pemasaran agar memiliki hasil yang dahsyat. Pada kesempatan ini akan kita bahas mengenai kedua belas pilar pemasaran tersebut untuk bisa diterapkan bagi bisnis kita.

Keduabelas pilar tersebut merupakan cara-cara pemasaran produksi yang harus dilakukan secara bersama-sama. Pemasaran yang dilakukan hanya mengandalkan satu atau beberapa cara akan kurang efektif. Jika keduabelas cara tersebut dilakukan secara bersama-sama akan menghasilkan sinergi strategi pemasaran yang sangat luar biasa.

12 Pilar strategi pemasaran ala TUNG DESEM WARINGIN tersebut adalah:
1. Public relation, publisitas atau press realese
2. Referral
3. Endorsement
4. Advertising
5. Direct mail
6. Direct sales
7. Direct agent
8. Host beneficiary
9. Telemarketing
10.Joint venture
11.Memberikan seminar
12.Canvasing/booth

Jadi untuk meningkatkan daya saing produk-produk usaha kecil dan bisnis anda, rasanya penting untuk melakukan sinergi dari kedua belas pilar marketing tersebut. Terlalu terpaku dengan satu atau beberapa strategi saja rasanya tidak akan memberikan hasil yang luar biasa.

Membangun Strategi Pemasaran Usaha Kecil

Permasalahan mendasar yang sering dihadapi pemilik Usaha Kecil adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha tersebut.

Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan.

Mendefinisikan visi, Misi dan Tujuan Usaha Kecil

Membangun strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah. Di sinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang mampu menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana. Dalam konteks usaha kecil pemimpin usaha biasanya sekaligus pemilik usaha. Visi, misi dan tujuan ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran,gagal, perlu penyempurnaan dan lain-lain.

Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil

Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing. Kebijakan dan aturan pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran. Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar diri kita akan berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.

Memahami Pelanggan

Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami pelanggan.

Menentukan Target Pasar

Menentukan target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat. Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan.

Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil

Setelah peta kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place of distrbution, promotion).

Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan

Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuha pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar dengan segala prosesnya. Karena bukan barang jadi, proses kegiatan belajar mengajar adalah produk utama yang melibatkan emosi dan perasaan dari peserta didik sebagai konsumen. Karena itu, agar produk utama ini baik harus diciptakan pengalaman belajar mengajar yang menyenangkan.

Perusahaan harus menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.

Menentukan Harga Produk

Setelah menentukan produk apa yang ingin ditawarkan, selanjutnya adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh konsumen. Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.

Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Yang penting adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.

Promosi Produk

Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan menarik merupakan salag satu bentuk promosi yang cukup baik dan efektif.

Bentuk promosi yang paling tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan brosur, leaflet, dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita.

Cara lain yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) di mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.

Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar